Selasa, 16 Oktober 2012

SURAT KUASA



   A.    Pengertian Surat Kuasa
-           Pasal 1792 KUHPerdata
   “Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan.”
-          Lembaga dari pemberian kuasa disebut “Lastgeving (volmacht,/ full power)”
-          Pihak dalam pemberian kuasa/perjanjian kuasa:
1.      Pemberi kuasa (lastgever / instruction/ mandate/ principal)  
2.      Penerima kuasa (kuasa) yang diberi perintah atau mandat melakukan sesuatu untuk dan atas nama pemberi kuasa             

    B.     Macam-macam Surat Kuasa
1.      Kuasa Umum
-          Diatur Ps 1795 KUHPdt.
-          Kuasa umum adalah pemberian kuasa mengenai pengurusan, yg disebut beherder/manajer untuk mengatur kepentingan pemberi kuasa.
-          Kuasa umum bertujuan memberi kuasa kpd seseorang utk mengurus kepentingan pemberi kuasa, yaitu:
^ mengurus harta kekayaan pemberi kuasa;
^ pengurusan meliputi segala sesuatu yg berhubungan dgn kepentingan atas harta kekayaan;
^ titik berat kuasa umum hanya meliputi perbuatan/tindakan pengurusan kepentingan pemberi kuasa.
-          Surat kuasa umum tidak dapat dipergunakan di pengadilan utk mewakili pemberi kuasa. Sebab sesuai Ps 123 HIR, utk dapat tampil di pengadilan sbg wakil pemberi kuasa, penerima kuasa harus mendapat surat kuasa khusus.


2.      Kuasa Khusus
-          Diatur dlm Ps 1795 KUHPerd, Ps.123 HIR.
-          Pemberian kuasa dpt dilakukan secara khusus, hanya mengenai satu kepentingan tertentu/lebih (Ps 1795 KUHPerdta)
-          Surat kuasa khusus untuk dpt digunakan  mewakili principal di depan pengadilan hrs memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dlm Ps 123 HIR jika tdk maka surat kuasa khusus dinyatakan tdk sah.
-          Surat kuasa khusus yg hanya berdasar Ps 1795 KUHPdt hanya dapat digunakan untuk perbuatan yg tdk dimaksudkan utk tampil dingadilan, spt; surat kuasa khusus utk menjual rumah (hanya digunakan dlm menjual rumah tdk utk tampil di pengadilan).

3.      Kuasa Istimewa
Diatur dlm Ps. 1796 KUHPdt jo. Ps. 157 HIR (Ps 184 RBG).
Kuasa istimewa adalah surat kuasa berbentuk akta otentik yg hanya digunakan secara terbatas (limitatif) untuk tindakan /perbuatan tertentu yang sangat penting yi perbuatan hkm yg bersangkutan hanya dpt dilakukan oleh pemberi kuasa sendiri (pribadi) yg tdk dpt dikuasakan secara biasa.

a.       Bersifat Limitatif
Lingkup perbuatan yg dpt dikuasakan secara istimewa, hanya terbatas pada:
1.      Utk memindahtangankan benda-benda milik pemberi kuasa, atau utk meletakkan hak tanggungan (hipotek) diatas benda tsb
2.      Utk membuat perdamaian dengan pihak ketiga
3.      Untuk mengucapkan sumpah penentu (decisoir eed) atau sumpah tambahan (suppletoir eed) sesuai dengan Ps 157 HIR (Ps. 184 HIR)

b.      Harus Berbentuk Akta Otentik
Menurut Ps 123 HIR,surat kuasa istimewa hanya dapat diberikan dalam bentuk surat yg sah. R.Soesilo menafsirkan dlm bentuk akta otentik (akta notaris). Agar sah menurut hukum, harus dibuat dalam bentuk akta notaris.

4.      Kuasa Perantara
-          Diatur dalam Ps 1792 KUHPdt, Ps 62 KUHD.
-          Dikenal dgn:  agen perdagangan, makelar,broker, factor, perwakilan dagang.
-          Pemberi kuasa sebagai principal memberi perintah kepada pihak kedua dalam kedudukannya sbg agen atau perwakilan untuk melakukan perbuatan hukum tertentu dengan pihak ketiga. Perbuatan agen langsung mengikat principal, sepanjang tidak bertentangan atau melampaui batas kewenangan yg diberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment here...